Kamis, 24 Maret 2016


HUBUNGAN "BUDAYA DAN SASTRA"-UNIVERSITAS GUNADARMA



Ilmu Budaya Dasar (yang dahulu di sebut sebagai Basic Humanities) berasal dari bahasa latin yang di sebut dengan “humanus”, yang memiliki arti manusiawi, berbudaya, dan halus. Pada umumnya, humanities mencakup filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya (sejarah, sastra, dll), maka dari itu humanities menjadi ilmu kemanusiaan dan kebudayaan.
Seni termasuk sastra yang penting dalam humanities karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan yang normative, dan bukan sebgai formulasi nilai-nilai kemanusiaan.
Namun, disamping itu sastra memilki peranan yang jauh lebih penting karena sastra menggunakan bahasa. Sementara bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia untuk memahami dirinya sendiri yang akhirnya melahirkan filsafat untuk memahami alam semesta dan akhirnya menciptakan ilmu pengetahuan.
Telah di setujui oleh para ahli di seluruh dunia bahwa bahasa adalah salah satu alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh manusia secara genetis. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan manusia dalam membentuk lambang atau pun memberi nama guna menandai setiap kenyataan, sedangkan binatang dan tumbuhan tidak mampu melakukan hal itu semua. Bahasa hidup dalam suatu masyarakat dan dipergunakan oleh warganya untuk berkomunikasi. Hal ini membuat kelangsungan hidup suatu bahasa  tergantung oleh dinamika kehidupan budaya masyarakat yang ada di dalamnya. Dengan kata lain, budaya yang ada di sekeliling bahasa tersebut akan ikut menentukan wajah dari suatu bahasa.
Bahasa, yang dalam bahasa Inggris adalah language, memiliki definisi – definisi tersendiri bagi para ahli, yakni:
  • Sturtevent : bahasa adalah system lambang sewenang  – wenang, berupa bunyi yang digunakan oleh anggota-anggota suatu kelompok social untuk kerjasama dan saling berhubungan
  • Keraf : bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat , berupa lambang bunyi suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Masih banyak lagi sebenarnya pengertian tentang bahasa yang diteliti oleh para ahli bahasa. Setiap bahasan yang ada pada umumnya memiliki kesamaan yang  pada konsepnya meskipun terdapat perbedaan pada penekanannya. Namun, menurut beberapa ilmuwan seperti Linda Thomas dan Shan Wareing dalam buku “Bahasa, Masyarakat, dan Kekuasaan”, salah satu cara dalam menelaah bahasa adalah dengan memandangnya sebagai salah satu cara yang sistematis untuk menggabungkan unit-unit kecil menjadi lebih besar dengan tujuan komunikasi. contohnya adalah penggabungan antara bunyi bahasa (fonem) menjadi kata (butir leksikal) sesuai dengan aturan dari bahasa yang kita gunakan. Butir-butir leksikal ini kemudian di gabungkan kembali untuk membuat struktur tata bahasa, sesuai dengan aturan-aturan yang ada dalam bahasa.
Selain memiliki hubungan dengan bahasa, budaya juga memiliki hubungan dengan prosa. Prosa, yang termasuk dalam sastra, terkadang disebut-sebut sebagai narrative fiction, prose fiction, atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia, sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan di definisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pameran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, novel, atau cerita pendek.
Dalam keberadaanya, prosa memiliki beberapa nilai-niali yang dapat diperoleh, yakni:
  •  Prosa fiksi dapat memberikan kesenangan atau memberikan hiburan bagi pembacanya, dapat mengembangkan imajinasi dalam  mengenal karakter tokoh ataupun daerah.
  •   Prosa fiksi dapat memberikan informasi yang belum tentu terdapat pada ensiklopedia.
  •   Prosa fiksi memberikan nilai-nilai kultural atau kebudayaan.
Berdasarkan informasi-informasi yang ada, budaya dengan sastra adalah hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena memiliki ketergantungan satu sama lain. Sebagai contoh, ada yang mengatakan bahwa bahasa sangat dipengaruhi oleh budaya, sehingga segala hal yang terdapat dalam kebudayaan akan tercermin di dalam bahasa. Sebaliknya, ada juga yang mengatakan bahwa bahasa sangat dipengaruhi oleh kebudayaan dan cara berpikir manusia atau penutur bahasa. Masinambouw mengatakan bahwa bahasa (sastra) dan kebudayaan merupakan dua system yang melekat pada manusia. Jika kebudayaan adalah system yang mengatur interaksi manusia di dalam masyarakat, maka bahasa (sastra) adalah suatu system yang berfungsi sebagai sarana berlangsunganya suatu interaksi.

Kesimpulan:

  • Budaya memiliki arti kulturalisme yang bisa dijadikan suatu gabungan dengan bahasa (sastra).
  • Dengan adanya atau terciptanya Budaya dan Sastra kita bisa menjadi manusia yang punya tutur kata yang baik dan sopan.
  • Tetapi seiring berkembangan Era Globalisasi kita dapat memfilter atau menyaring budaya-budaya asing yang masuk ke negera kita sendiri.
  • Budaya Dan Sastra tidak akan pernah habis atau punah,karena akan turun temurun dari nenek moyang sampai ke anak-anak kita nanti.
  • Budaya dan Sastra juga terdapat di semboyan negara kita yaitu Bhineka Tunggal Ika,yaitu walaupun kita berbeda Bahasa dan Budaya dengan Budaya lain tetapi kita tetap satu negara dan satu bahasa Indonesia.
Daftar Pustaka:

  • https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chrome-instant&ion=1&espv=2&ie=UTF-8#q=budaya%20dan%20sastra
  • https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chrome-instant&ion=1&espv=2&ie=UTF-8#q=budaya
  • https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chrome-instant&ion=1&espv=2&ie=UTF-8#q=sastra


Kamis, 17 Maret 2016


HUBUNGAN "MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN"-UNIVERSITAS GUNADARMA

 Dalam kehidupan ini manusia tidak dapat lepas dari kebudayaanya. Kebudayaan merupakan hasil cipta manusia sejak zaman dahulu. Kebudayaan itu berbeda-beda di setiap daerahnya karena faktor lingkungan dan hasil pemikiran setiap orang yang kemudian dilestarikan secara turun menurun sebagai suatu kebiasaan masyarakat di dareah tertentu. Kehidupan manusia selau ditandai oleh norma sebagai aturan sosial untuk mematok perilaku manusia yang berkaitan dengan kebaikan bertingkah lak, tingkah laku rata-rata atau tingkah laku yang diabstaksikan. Oleh karena itu dalam setiap kebudayaan dikenal norma-norma yang ideal dan norma-norma yang kurang ideal atau norma rata-rata. Norma ideal sangat penting untuk menjelaskan dan memahami tingkah laku tertentu manusia, dan ide tentang norma-norma tersebut sangat mempengaruhi sebagian besar perilaku sosial termasuk perlaku komunikasi manusia. Nilai adalah konsep-konsep abstrak yang dimiliki oleh setiap individu tentang apa yang dianggap baik atau buruk, benar atau salah, patut atau tidak patut Unsur penting kebudayaan berikutnya adalah kepercayaan / keyakinan yang merupakan konsep manusia tentang segala sesuatu di sekelilingnya. Jadi kepercayaan / keyakinan itu menyangkut gagasan manusa tentang individu, orang lain, serta semua aspek yang berkaitan dengan biologi, fisik, sosial, dan dunia supernatural. Unsure penting kebudayaan adalah bahasa, yakni system kodifikasi kode dan symbol baik verbal maupun non verbal, demi keperluan komunikasi manusia. Definisi kebudayaan di atas seolah bergerak dari suatu kontinum nilai kepercayaan kepada perasaan dan perilaku tertentu. Perilaku tertentu. Perilaku tersebut merupakan model perilaku yang diakui dan diterima oleh pendukung kebudayaan sehingga perilaku itu mewakili norma-norma budaya. Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi Kebudayaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan. Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, clan setclah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak baliwa keduanya akhimya merupakan satu keSatuan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan-peraturan kemasyarakatan.

      KESIMPULAN:
  1. Manusia menciptakan kebudayaan dengan beragam masing-masing.
  2. Kebudayaan bisa kita rasakan dalam sosiologi manusia.
  3. Unsure kebudayaan adalah bahasa,yakni system kodifikasi kode dan simbol baik verbal maupun non verbal.
  4. Kebudayaan juga bisa dinikmati dengan panca indera kita.
  5. Bahasa manusia juga bisa dijadikan patokan untuk menerapkan ilmu-ilmu dasar kebudayaan itu sendiri.
  6. Bahasa Dan Kebudayaan juga terdapat dalam nilai-nilai Pancasila.
      DAFTAR PUSTAKA:
  1.   https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chrome-instant&ion=1&espv=2&ie=UTF-               8#q=definisi%20manusia
  2.   https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chrome-instant&ion=1&espv=2&ie=UTF-               8#q=definisi%20kebudayaan 
  3.   https://parkjiyoung.wordpress.com/2013/01/07/hubungan-manusia-dan-kebudayaan/

Rabu, 09 Maret 2016

Mesin Mesin Mesin?... Osram"For Union Machine Strong! Ini biodata saya yang telah ditugaskan oleh dosen IBD Achmad Nasher berikut cekidot: Nama :Riski Tri Saputra Kelas :1ic09 Npm :26415068 F/J :Teknik Industri/Teknik Pemesinan TTL :Jakarta 03 September 1996 A.S :SMK Perguruan Cikini Alamat:Jl.angkur no 29 kampung ambon Jakarta Timur Kec :Pulogadung Kel :Kayu Putih Rt/Rw :003/003 J.K :Laki-Laki Agama :Islam Status:Belum Nikah Kerja :Mahasiswa Hobby :Main Catur,Bikin Grafity, Main gitar,Nongs bersama kawan Visi :Menjadi sarjana profesional Dibidang Teknik Mesin Misi :Menjadi Mahasiswa yang bisa lulus Berkompeten Cita" :Ingin menciptakan Mesin-Mesin baru "Salam Hangat Keluarga Mesin" Thanks Before.