ETIKA PROFESI#
STANDAR MANAJEMEN
Disusun
Oleh :
Riski Tri Saputra (26415068)
kelas 4IC08
JURUSAN
TEKNIK MESIN
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
KALIMALANG
2019
1. Standar
Manajemen Mutu
· Sistem Manajemen Mutu (SMM) adalah sebuah sistem yang bertujuan untuk meningkatkan
kepuasaan pelanggan dan memungkinkan perbaikan yang berkelanjutan. SMM juga
adalah kemampuan suatu organisasi dalam menjaga kualitas mutu dari jasa atau
barang yang dilayankan. Salah satu jenis SMM yang sangat populer dan
mungkin paling banyak diterapkan di seluruh dunia adalah SMM yang dikeluarkan
oleh Organisasi Standar Internasional (International Standard
Organization, ISO). ISO menetapkan standar untuk SMM dengan seri
9000, sehingga dikenal dengan sebutan ISO 9000.
·
ISO 9000 diperkenalkan
pada tahun 1987, berisi dasar-dasar sistem manajemen kualitas dan spesifikasi
terminologi dari SMM. ISO 9000:1987 kemudian direvisi menjadi 9000:1994 (tahun
1994). Pada tahun 2000 diperkenalkan ISO 9001:2000 yang berisi
persyaratan-persyaratan SMM (QMS Requirements). Versi tersebut
direvisi pada tahun 2008 sehingga menjadi ISO 9001:2008.
·
Sistem Manajemen TQM (Total Quality Management) adalah
strategi manajemen yang ditunjukan untuk menanamkan kesadaran kualitas pada
semua proses dalam organisasi. Sesuai dengan definisi dari ISO. TQM adalah
“suatu pendekatan manajemen untuk suatu organisasi yang terpusat pada kualitas,
berdasarkan partisipasi semua anggotanya dan bertujuan untuk kesuksesan jangka
panjang melalui kepuasdan pelanggan serta memberi keuntungan untuk semua
anggota dalam organisasi serta masyarakat. Filosofi dasar dari TQM adalah
“sebagai efek kepuasan konsumen,sebuah organisasi dapat mengalami kesuksesan”.
·
Six Sigma
adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti Total Quality
Management ( TQM ), sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas
dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan. Memiliki tujuan
untuk, menghilangkan cacat produksi, memangkas waktu pembuatan produk, dan
mehilangkan biaya. Six sigma
juga disebut sistem komprehensive - maksudnya adalah strategi, disiplin ilmu,
dan alat - untuk mencapai dan mendukung kesuksesan bisnis. Six Sigma disebut strategi karena
terfokus pada peningkatan kepuasan pelanggan, disebut disiplin ilmu karena
mengikuti model formal,yaitu DMAIC ( Define,
Measure, Analyze, Improve, Control )dan alat karena digunakan bersamaan
dengan yang lainnya, seperti Diagram Pareto(Pareto Chart) dan Histogram. Kesuksesan peningkatan kualitas
dan kinerja bisnis, tergantung dari kemampuan untuk mengidentifikasi dan
memecahkan masalah. Kemampuan ini adalah hal fundamental dalam filosofi six
sigma.
2. Standar
Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja
·
Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) meliputi
struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses
dan sumberdaya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian,
pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam
rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Setiap perusahaan
yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 100 orang atau lebih dan/atau
mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses bahan
produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan,
kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja wajib menerapkan Sistem
Manajemen K3. Langkah awal untuk mengimplementasikan SMK3 adalah dengan
menunjukkan komitmen serta kebijakan K3, yaitu suatu pernyataan tertulis yang
ditandatangani oleh pengusaha dan atau pengurus yang memuat keseluruhan visi
dan tujuan perusahaan, komitmen dan tekad melaksanakan K3, kerangka dan program
kerja yang mencakup kegiatan perusahaan secara menyeluruh yang bersifat umum
dan/atau operasional. Kebijakan K3 dibuat melalui proses konsultasi antara
pengurus dan wakil tenaga kerja yang kemudian harus dijelaskan dan
disebarluaskan kepada semua tenaga kerja, pemasok dan pelanggan. Kebijakan K3
bersifat dinamik dan selalu ditinjau ulang dalam rangka peningkatan kinerja K3.
·
Standar
OHSAS 18000 merupakan spesifikasi dari sistem manajemen kesehatan
dan keselamatan kerja internasional untuk membantu organisasi mengendalikan
resiko terhadap kesehatan dan keselamatan personilnya. Standar ini diterbitkan
oleh komite teknis yang terdiri dari badan standardisasi nasional, lembaga sertifikasi
dan para konsultan, diantaranya adalah: National Standards Authority of
Ireland, Standards Australia, South African Bureau of Standards, British
Standards Institution, Bureau Veritas Quality International, Det Norske
Veritas, Lloyds Register Quality Assurance, National Quality Assurance, SFS
Certification, SGS Yarsley International Certification Services, dan lain
sebagainya. Dalam perusahaan harus memiliki standar OHSAS 18000, hal ini penting bagi
keselamatan kerja di perusahaan sehingga akan menghasilkan produksi yang
berjalan lancar dan berdampak baik bagi karyawan untuk mencegah atau
memperkecil tingkat kecelakaan. Apabila perusahaan tersebut bergerak di bidang
industri yang memproduksi suatu barang dengan menggunakan alat-alat berat yang
paling diutamakan adalah kesehatan dan keselamatan karyawan dalam bertugas,
sehingga perusahaan harus memperhatikan kebutuhan fisik terhadap karyawan,
seperti memberi makan kepada karyawan pada waktu jam makan & istirahat yang
cukup umtuk menjaga kesehatan karyawan. begitu juga dibutuhkan keselamatan
kerja dalam bertugas, oleh karena itu perusahaan membuat aturan / prosedur
untuk diterapkan pada karyawannya. bagi keselamatan karyawan harus lah
menggunakan pakaian yang aman atau pelindung diri menurut aturan perusahaan
sehingga memperkecil tingkat kecelakan. Dengan adanya OHSAS 18000 perusahaan
pun akan berjalan dengan baik karena kesehatan dan keselamatan kerja bagi
karyawan sangat diperhatikan dan menguntungkan bagi perusahaan dalam
meningkatkan hasil produksi,
dalam hal ini berdampak positif sehingga saling menguntungkan bagi perusahaan
maupun karyawan.
3. Standar
Manajemen Lingkungan
·
Sistem
Manajemen Lingkungan merupakan bagian integral dari sistem manajemen
perusahaan secara keseluruhan yang terdiri dari satu set pengaturan-pengaturan
secara sistematis yang meliputi struktur organisasi, tanggung jawab, prosedur,
proses, serta sumber daya dalam upaya mewujudkan kebijakan lingkungan yang
telah digariskan oleh perusahaan. Sistem manajemen lingkungan memberikan
mekanisme untuk mencapai dan menunjukkan performasi lingkungan yang baik,
melalui upaya pengendalian dampak lingkungan dari kegiatan, produk dan jasa.
Sistem tersebut juga dapat digunakan untuk mengantisipasi perkembangan tuntutan
dan peningkatan performasi lingkungan dari konsumen, serta untuk memenuhi
persyaratan peraturan lingkungan hidup dari pemerintah. Tujuan secara
menyeluruh dari penerapan sistem manajemen lingkungan (SML) ISO 14001 sebagai
standar internasional yaitu untuk mendukung perlindungan lingkungan dan
pencegahan pencemaran yang seimbang dengan kebutuhan sosial ekonomi. Manajemen
lingkungan mencakup suatu rentang isu yang lengkap meliputi hal-hal yang
berkaitan dengan strategi dan kompetisi. Penerapan ISO 14001 juga memberikan
banyak manfaat bagi perusahaan. Beberapa manfaat yang penting yaitu
meningkatkan kinerja lingkungan, mengurangi biaya dan meningkatkan akses pasar.
·
ISO 14000 serupa
dengan ISO
9000 - manajemen mutu dalam hal berkaitan dengan bagaimana sebuah produk
diproduksi ketimbang tentang produk itu sendiri. Sebagaimana halnya ISO 9000,
sertifikasinya dilakukan oleh pihak ketiga, bukan oleh ISO sendiri. Standar
audit ISO 19001 diterapkan saat mengaudit ketaatan ISO 9000 dan 14000
sekaligus. Persyaratan ISO 140001 merupakan bagian integral dari Skema
Manajemen dan Audit Lingkungan (Eco-Management and Audit Scheme (EMAS)
yang dikeluarkan oleh Uni Eropa. Struktur dan persyaratan material EMAS lebih
menuntut, terutama menyangkut tugas-tugas peningkatan, kepatuhan hukum dan
pelaporan kinerja.